Sejak hari senin sampai kemarin, aktivitasku mengalami perubahan. Kenapa? Karena selama 3 hari itu, saya dan teman-teman harus mengikuti praktek klinik di RS Wahidin Sudirohusodo. Jadi, kalau biasanya berangkat untuk kuliah jam setengah delapan, selama tiga hari ini beda. Masuknya harus jam 7 teng!!! Bayangkan, mesti berangkat jam berapa coba? Rumahku kan jauuuuhh….oh iya, bedanya lagi, kalau biasanya kita cuma liat pelaksanaan prosedur pada manekin, selama tiga hari kemarin, pelaksanaan prosedur keperawatannya bukan lagi pada manekin, but live, langsung pada pasien.
Jadi, apa yang kudapat selama tiga hari ini? Banyak sihh, makanya, beda hari, beda ‘rasa’nya, soalnya tiap hari punya pengalaman dan pengetahuan baru (insya Allah sih). Mulai dari hari pertama. Kalau kata orang kesan pertama begitu penting, mungkin buat kelompokku, hari pertama malah bikin bingung. Meskipun nggak sepanjang hari itu juga sih. Tapi, awal masuk ke ruang perawatan, kami sempat bingung juga mau buat apa. Soalnya, judulnya kan Cuma observasi (kata pembimbingnya sih, belum boleh ikutan tindakan invasif, soalnya kami belum disumpah, meskipun kalian bilang berani sumpah mati, atau sumpah apapun saat itu, tetap aja nggak boleh, karena sumpah yang dimaksud adalah sumpah saat diwisuda, belum diwisuda kan?? Jadinya kalau mau sumpah2an tunggu 2 tahun lagi dehh). Untungnya sih pas pembimbingnya sudah datang, semuanya juga jadi lebih jelas.
Lain hari pertama, lain lagi hari kedua. Kalau hari kedua capekk abis! Soalnya pagi-pagi harus observasi pemberian obat intravena (hampir untuk semua pasien), habis itu ada pemasangan infus, terus GP (ganti Perban), ada lagi yang minta dibantuin bed making, terus liat pemasangan NGT. Wahh….banyak deh, yang kerja siapa, kok yang capek saya sih?? Tapi bukan berarti malas lho…oh iya, pas hari kedua ada sad story lho. Ada satu pasien yang meninggal. Padahal, belum sejam pasiennya dipasangkan NGT lho, kasian juga sih, tapi sebagai perawat (baru calon sih) Cuma boleh empati lho, jangan sampai timbul simpati. Setelah pasiennya menjalani prosedur terakhir, ada Senior Fisioterapi yang bilang kalau ‘Kamboja’nya bakalan datang sebentar lagi. Kamboja? Bunga ya, Kak? Begitu pertanyaan yang ditujukan buat dia. Habisnya kan bingung, siapa lagi yang bakal bawa bunga kamboja saat keadaan seperti ini? Dan lagi buat apa coba? Ternyata Kamboja yang dimaksud adalah brankar yang bakal dipakai untuk membawa jenazah. Hmm…jadi malu juga.
Apa kabar dengan hari ketiga? Kalau prosedurnya sih, hampir sama dengan hari-hari sebelumnya. Soalnya selama 3 hari itu tidak ada pasien yang baru masuk. Tapi cerita serunya adalah selama tiga hari ini kami sudah bisa menjalin hubungan yang baik dengan beberapa mahasiswa yang juga sedang praktek di RS. Entah itu yang dari keperawatan ataupun fisioterapi. Oh iya, hari ketiga kan hari terakhir klinik, macam-macam cerita yang seru dari teman-teman kelompok lain lho. Ada yang sempat panik pas lagi suction (pengisapan lendir), tau deh karena takut kena marah keluarga pasien atau takut liat mesin suction-nya. Terus ada juga lho yang pasiennya (ibu-ibu kok!) minta cipika cipiki sama teman yang sudah merawat. Ada lagi yang Cuma dapat senyum dari pasien, tapi kayak dapat hadiah undian. Hmm..seru juga kan, belum jadi perawat beneran aja, pasiennya sudah menganggap kita penting. Gimana kalo udah jadi perawat ya??
Meskipun buat itu semua masih agak lama, tapi mudah-mudahan semangat kami selama tiga hari kemarin tidak Cuma bergelora saat itu saja. Mungkin tiga hari kemarin adalah pembuka, tapi masih ada 3 hari berikutnya, bahkan 3 tahun berikutnya, atau bahkan seumur hidup kalau kita mampu. Hari-hari berikutnya adalah jalan yang harus kita lalui bersama untuk menjadi perawat yang sesungguhnya. Semangat buat semuanya,,semoga tiga hari ini membuka mata kita untuk melihat apa yang sebenarnya akan kita hadapi selanjutnya……………
"Never let somebody tell U that U can't. If you want something, go get it"
Jadi, apa yang kudapat selama tiga hari ini? Banyak sihh, makanya, beda hari, beda ‘rasa’nya, soalnya tiap hari punya pengalaman dan pengetahuan baru (insya Allah sih). Mulai dari hari pertama. Kalau kata orang kesan pertama begitu penting, mungkin buat kelompokku, hari pertama malah bikin bingung. Meskipun nggak sepanjang hari itu juga sih. Tapi, awal masuk ke ruang perawatan, kami sempat bingung juga mau buat apa. Soalnya, judulnya kan Cuma observasi (kata pembimbingnya sih, belum boleh ikutan tindakan invasif, soalnya kami belum disumpah, meskipun kalian bilang berani sumpah mati, atau sumpah apapun saat itu, tetap aja nggak boleh, karena sumpah yang dimaksud adalah sumpah saat diwisuda, belum diwisuda kan?? Jadinya kalau mau sumpah2an tunggu 2 tahun lagi dehh). Untungnya sih pas pembimbingnya sudah datang, semuanya juga jadi lebih jelas.
Lain hari pertama, lain lagi hari kedua. Kalau hari kedua capekk abis! Soalnya pagi-pagi harus observasi pemberian obat intravena (hampir untuk semua pasien), habis itu ada pemasangan infus, terus GP (ganti Perban), ada lagi yang minta dibantuin bed making, terus liat pemasangan NGT. Wahh….banyak deh, yang kerja siapa, kok yang capek saya sih?? Tapi bukan berarti malas lho…oh iya, pas hari kedua ada sad story lho. Ada satu pasien yang meninggal. Padahal, belum sejam pasiennya dipasangkan NGT lho, kasian juga sih, tapi sebagai perawat (baru calon sih) Cuma boleh empati lho, jangan sampai timbul simpati. Setelah pasiennya menjalani prosedur terakhir, ada Senior Fisioterapi yang bilang kalau ‘Kamboja’nya bakalan datang sebentar lagi. Kamboja? Bunga ya, Kak? Begitu pertanyaan yang ditujukan buat dia. Habisnya kan bingung, siapa lagi yang bakal bawa bunga kamboja saat keadaan seperti ini? Dan lagi buat apa coba? Ternyata Kamboja yang dimaksud adalah brankar yang bakal dipakai untuk membawa jenazah. Hmm…jadi malu juga.
Apa kabar dengan hari ketiga? Kalau prosedurnya sih, hampir sama dengan hari-hari sebelumnya. Soalnya selama 3 hari itu tidak ada pasien yang baru masuk. Tapi cerita serunya adalah selama tiga hari ini kami sudah bisa menjalin hubungan yang baik dengan beberapa mahasiswa yang juga sedang praktek di RS. Entah itu yang dari keperawatan ataupun fisioterapi. Oh iya, hari ketiga kan hari terakhir klinik, macam-macam cerita yang seru dari teman-teman kelompok lain lho. Ada yang sempat panik pas lagi suction (pengisapan lendir), tau deh karena takut kena marah keluarga pasien atau takut liat mesin suction-nya. Terus ada juga lho yang pasiennya (ibu-ibu kok!) minta cipika cipiki sama teman yang sudah merawat. Ada lagi yang Cuma dapat senyum dari pasien, tapi kayak dapat hadiah undian. Hmm..seru juga kan, belum jadi perawat beneran aja, pasiennya sudah menganggap kita penting. Gimana kalo udah jadi perawat ya??
Meskipun buat itu semua masih agak lama, tapi mudah-mudahan semangat kami selama tiga hari kemarin tidak Cuma bergelora saat itu saja. Mungkin tiga hari kemarin adalah pembuka, tapi masih ada 3 hari berikutnya, bahkan 3 tahun berikutnya, atau bahkan seumur hidup kalau kita mampu. Hari-hari berikutnya adalah jalan yang harus kita lalui bersama untuk menjadi perawat yang sesungguhnya. Semangat buat semuanya,,semoga tiga hari ini membuka mata kita untuk melihat apa yang sebenarnya akan kita hadapi selanjutnya……………
"Never let somebody tell U that U can't. If you want something, go get it"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar