Jadi mahasiswa atau mahasisiwi? Kuliah di universitas idaman dan dapat teman baru? Mungkin sebagian besar orang bercita-cita akan hal itu. Sebelum lulus-lulusan SMA, hal itu juga yang sempat mampir di benakku. Kuliah dimana? Jurusan apa? Dan sebagainya tentang hal itu. Dulunya sih semapt terfikir bahwa setelah lulus SMA, setidaknya kita sudah hampir mencapai titik akhir dari perjalanan hidup ini. Meskipun tidak ada yang tahu kapan hidup ini akan berakhir. Tapi, kenyataannya, setelah melepaskan seragam SMA, itu baru merupakan titik awal dari perjalanan kita. Ibaratnya, melepaskan seragam SMA berarti saat dimana gerbang menuju masa depan kita terbuka. Di samping itu, konsekuensinya adalah, setelah menanggalkan seragam tersebut berarti mau tidak mau kita harus belajar untuk melupakan sikap egois, malas, tidak bertanggung jawab, dll yang nantinya akan menghambat perjalanan kita.
Dan disinilah aku sekarang, berada di awal perjalanan menuju masa depan itu. Yah, dengan status sebagai mahasiswi PSIK Unhas. Di satu sisi, kebanggaan akan hal itu tentunya ada, tapi di sisi lain sepertinya berat untuk memikul satu tanggung jawab seperti ini. Tidak pernah kubayangkan rutinitas perkuliahan yang akan kujalani seperti ini. Entahlah, tidak pernah ada yang memberikan gambaran seperti apa mereka melalui masa kuliahnya dan menjadi orang yang sukses. Namun, yang kulihat sepertinya mereka senang akan perubahan status yang mereka dapat ketika menjadi mahasiswa. Saat di mana mereka sudah dianggap dewasa dan ‘suara’ mereka mulai didengar.
Mungkin sistem baru yang mesti kami jalani juga menimbulkan sedikit kebingungan. Satu lagi, kadang-kadang kejenuhan juga muncul. Bagaimana tidak, hampir pada setiap mata kuliah jurusan, kegiatan yang kami lakukan adalah diskusi kelompok, tutorial, diskusi panel, dan kegiatan lab. Satu lagi, pada mata kuliah KD 1 (Keperawatan Dasar) kemarin, kami harus menjalani ujian OSCE yang lumayan membuat kami panik dan cemas.
Tapi jangan khawatir. Dunia perkuliahan yang sedang kami jalani saat ini tidak seburuk itu. Hal-hal yang lebih baik jauh lebih banyak. Mungkin salah satunya adalah dengan sistem yang baru, waktu yang dibutuhkan untuk meraih gelar S.Kep akan lebih singkat. Kuliah juga secara tidak langsung memaksa kita untuk lebih giat dan bertanggung jawab, setidaknya untuk diri kita sendiri. Dan pastinya, menjadi seseorang yang jauh lebih dewasa dan bijaksana. Karena, tidak dapat dipungkiri, meski usia bertambah, sifat manja dan egois masih sering mendominasi pemikiranku.
Mungkin memang seperti inilah hidup kita. Harus melewati kesulitan sebelum memperoleh kebahagiaan dan kesuksesan. Lebih baik seperti ini,kan? Dibanding memeproleh kesuksesan tapi malah menimbulkan kesulitan. Meskipun berat, tapi keyakinan itu masih ada. Harapan itu masih tersimpan. Keyakinan dan harapan untuk mebuat orang lain kembali memiliki keyakinan dan harapan. Karena itulah tujuan dari pembelajaran ini. Namun, selain harapan itu, satu harapan yang saat ini kumiliki adalah mendapatkan doa dan dukungan dari kalian semua. Karena tidak ada yang tidak bisa kita lakukan jika doa dan dukungan dari orang-orang yang menyayangi kita ada dalam genmggaman. Berikan doa kalian untukku, agar aku dapat membuat kalian tersenyum dan bangga bisa mengenalku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar